Kraton ( istana )Kasultanan Yogyakarta terletak dipusat kota Yogyakarta.
Lebih dari 200 tahun yang lalu, tempat ini ini merupakan sebuah rawa
dengan nama Umbul Pacetokan, yang kemudian dibangun oleh Pangeran
Mangkubumi menjadi sebuah pesanggrahan dengan nama Ayodya.Pada tahun
1955 terjadilah perjanjian Giyanti yang isinya membagi dua kerajaan
Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dibawah pemerintah Sunan Pakubuwono
III dan Kasultanan Ngayogyakarta dibawah pemerintah Pangeran Mangkubumi
yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono I.
Pesanggrahan Ayodya selanjutnya dibangun menjadi Kraton Kasultanan
Yogyakarta . Kraton Yogyakarta berdiri megah menghadap ke arah utara
dengan halaman depan berupa alun- alun ( lapangan ) yang dimasa lalu
dipergunakan sbg tempat mengumpulkan rakyat, latihan perang bagi para
prajurit, dan tempat penyelenggaraan upacara adat. Pada tepi sebelah
selatan Alun- alun Utara , terdapat serambi depan istana yang lazim
disebut Pagelaran. Ditempat ini Sri Sultan, kerabat istana dan para
pejabat pemerintah Kraton menyaksikan latihan para prajurit atau
beberapa upacara adat yang diselenggarakan di alun - alun utara.
Dihalaman lebih dalam yang tanahnya sengaja dibuat tinggi ( sehingga
disebut Siti Hinggil ), terdapat balairung istana yang disebut bangsal
Manguntur Tangkil. Ditempat ini para wisatawan dapat menyaksikan situasi
persidangan pemerintahan Kraton jaman dulu, yang diperagakan oleh
boneka - boneka lengkap dengan pakaian kebesaran. Kraton sebagai pusat
pemerintahan dan Kraton sbg tempat tinggal Sri Sultan Hamengku buwono
beserta kerabat istana, dipisahkan oleh halaman dalam depan yang disebut
Kemandungan utara atau halaman Keben, karena disini tumbuh pohon yang
dalam tahun 1986 dinyatakan Pemerintah Indonesia sbg lambing perdamaian ,
dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional.
Didalam lingkungan Kraton sebelah dalam terdapat halaman Sri Manganti
dengan regol ( gapuro ) Danapratopo yang dijaga sepasang Dwarapala :
Cingkarabala dan Bala Upata, Bangsal Traju Mas, Bangsal Sri Manganti
yang kini dipergunakan untuk menyimpan beberapa perangkat gamelan antik
dan dari masa silam, yang memiliki laras merdu sewaktu diperdengarkan
suaranya. Didalam halam Inti yang terletak lebih kedalam,para wisatawan
dapat menyaksikan gedung Kuning yang merupakan gedung tempat Sri Sultan
beradu, bangsal Prabayekso. Bangsal manis, tempat Sri Sultan menjamu
tamu - tamunya, lingkungan Kasatriyan sbg tempat tinggal putera ; putera
Sri Sultan yang belum menikah. Tempat terakhir ini terlarang bagi
kunjungan wisatawan.
Kraton merupakan sumber pancaran seni budaya jawa yang dapat disaksikan
melalui keindahan arsitektur dengan ornamen- ornamennya yang
mempesonakan. Setiap hari Karaton terbuka untuk kunjungan wisatawan
mulai pukul 08.30 hingga pukul 13.00, kecuali hari Jum;at Kraton hanya
buka sampai dengan pukul; 11.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar