Selintas Perjalanan UMY Sebagai
sebuah gerakan sosial keagamaan, Muhammadiyah tak pelak lagi merupakan
fenomena moderen yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta
pada tahun 1912. Ciri moderen tersebut tampak dalam tiga hal pokok,
yaitu bentuk gerakannya yang terorganisasi, aktivitas pendidikan yang
mengacu pada model sekolah moderen untuk ukuran zamannya, dan pendekatan
teknologis yang digunakan dalam mengembangkan aktivitas organisasi,
terutama amal usahanya. Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa
pendekatan teknologis yang digunakan bertumpu pada kecermatan membaca
realitas sosial serta ketepatan memperhitungkan tantangan saat itu dan
di masa depan. Dengan pendekatan teknologis itu pula, Muhammadiyah sejak
awal kehadirannya sebagai gerakan Islam, dakwah, dan tajdid, memberikan
perhatian paling utama kepada pengembangan sumberdaya manusia.
Perhatian utama pada pengembangan sumber daya manusia itu jugalah yang
mendorong aktivis Muhammadiyah mengikhtiarkan berdirinya suatu
universitas di “ibukota” Muhammadiyah, Yogyakarta. Niat mendirikan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah ada sejak lama. Prof.
Dr. Kahar Muzakkir dalam berbagai kesempatan melemparkan gagasan perlu
pendirian Universitas Muhammadiyah. Ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Majelis Pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Yogyakarta pada 18 November 1960, secara eksplisit piagam pendirian
mencantumkan FKIP sebagai bagian Universitas Muhammadiyah. Baru pada
Bulan Maret 1981, melalui perjuangan keras para aktivis Muhammadiyah
seperti Drs. Mustafa Kamal Pasha, Drs. M. Alfian Darmawan, Hoemam
Zainal, SH, Brigjen. TNI (Purn) Drs. H. Bakri Syahid, K.H. Ahmad Azhar
Basyir, M.A, Ir.H.M. Dasron Hamid, M.Sc, H.M. Daim Saleh, Dr. M. Amien
Rais, M.A, H.Mh.Mawardi, Drs. H. Hasan Basri, Drs. H. Abdul Rosyad
Sholeh, H. Zubeir Kohar, Ir. H. A. Basit Wahid serta didukung oleh Ketua
Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, K.H.A.R Fakhruddin dan Ketua
Wilayah Muhammadiyah DIY, H.M. Muchlas Abror, secara resmi didirikanlah
UMY yang kemudian berkembang saat ini. Setelah melewati masa sulit dan
melelahkan, UMY kini telah memiliki tujuh fakultas, yaitu Fakultas Agama
Islam, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik.
Peningkatan kualitas SDM pengelola mendapat prioritas utama dalam
pengembangan UMY. Oleh karena itu, setiap tahun UMY mengirimkan sekitar
30 orang tenaga pengajar untuk mengikuti studi lanjut S2 dan S3, baik di
dalam maupun luar negeri.
http://www.umy.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar